Salah karakter wayang yang saya sukai
adalah Abimanyu. Saya suka karena Abimanyu merupakan salah satu karakter
pewayangan yang memiliki sifat berani, baik, halus dan bertanggungjawab serta
bersifat pahlawan. Dibawah ini adalah cerita tentang Abimanyu:
Abimanyu
terdiri dari dua kata Sanskerta, yaitu abhi (berani) dan man'yu (tabiat). Dalam bahasa Sanskerta, kata Abhiman'yu berarti "ia yang memiliki sifat
tak kenal takut" atau "yang bersifat kepahlawanan". Abimanyu
adalah putera dari Arjuna dengan Salah satu istrinya yaitu Dewi
Subadra. Abimanyu memiliki nama lain yaitu Angkawijaya, Jaya
Murcita, Jaka Pengalasan, Partasuta, Kirityatmaja, Sumbadratmaja, Wanudara dan
Wirabatana. Ia memiliki 13 saudara lain ibu yaitu : Sumitra, Bratalaras,
Bambang Irawan, Kumaladewa, Kumalasakti, Wisanggeni, Wilungangga, Endang
Pregiwa, Endang Pregiwati, Prabakusuma, Wijanarka, Anantadewa dan Bambang Sumbada.
Dikisahkan sejak dalam kandungan ia sudah mendapat “Wahyu Widayat” sehingga dia memiliki kemampuan untuk mengetahi segala hal. Dan setelah Abimanyu dewasa, ia mendapatkan “Wahyu Cakraningrat”, yaitu wahyu yang dapat menurunkan raja-raja besar. Ia juga mendapatkan Wahyu Makutha Raja yaitu wahyu yang menyatakan bahwa keturunannya lah yang akan menjadi penerus tahta Para Raja Hastina.
Dikisahkan sejak dalam kandungan ia sudah mendapat “Wahyu Widayat” sehingga dia memiliki kemampuan untuk mengetahi segala hal. Dan setelah Abimanyu dewasa, ia mendapatkan “Wahyu Cakraningrat”, yaitu wahyu yang dapat menurunkan raja-raja besar. Ia juga mendapatkan Wahyu Makutha Raja yaitu wahyu yang menyatakan bahwa keturunannya lah yang akan menjadi penerus tahta Para Raja Hastina.
Abimanyu memiliki sifat dan watak
yang halus, baik tingkah lakunya, ucapannya terang, mempunyai tanggung jawab
yang besar, pemberani dan hatinya keras. Abimanyu mempunyai dua orang istri
yaitu Dewi Siti Sundari, puteri Prabu Kresna (Raja
Negara Dwarawati) dengan Dewi Pratiwi; Dewi Utari,
puteri Prabu Matsyapati dengan Dewi Ni Yutisnawati.
Dengan Dewi Utari Utari Abimanyu memiliki putera yang bernama Parikesit.
Abimanyu juga ikut dalam peperangan besar Bharatayuddha.
Namun Abimanyu gugur dalam pertempuran itu. Pada hari ketiga belas perang
Bharatayuddha, Korawa menantang Para Pandawa untuk mematahkan formasi perang
melingkar yang dikenal sebagai Chakrawyuha. Saat itu dari
pihak Pandawa yang mengetahui strategi itu hanya ada tiga orang yakni
Kresna, Arjuna dan Abimanyu. Namun Kresna dan Arjuna sibuk bertarung
dengan laskar Samsaptaka. Dan tinggalah Abimanyu, yang
memiliki pengetahuan bagaimana mematahkan formasi Chakrawyuha,
namun tidak tahu bagaimana cara keluar dari formasi tersebut. Namun pihak Pandawa
tetap maju untuk mematahkan formasi tersebut bersama Abimanyu. Dalam
pertempuran hari itu, Abimanyu berhasil membunuh beberapa ksatria Korawa, salah
satunya adalah Laksmana, putera Duryodana.
Namun, Abimanyu tewas oleh gada Kyai Glinggang atau Galih
Asem milik Jayadrata, dan dengan berbagai
senjata menancap di tubuhnnya. Menurut kisahnya, ini dikarenakan ucapan sumpah
Abimanyu saat melamar Dewi Utari, bahwa dia belum beristri (Abimanyu sebelumnya
sudah beristri dengan Dewi Siti Sundari).
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar